Tarsier adalah primata kecil yang dikenal karena matanya yang sangat besar, tubuh mungil, dan ekspresinya yang menggemaskan. Hewan ini termasuk primata nokturnal yang hidup di kawasan Asia Tenggara, terutama di Filipina, Indonesia, dan Malaysia. Tarsier juga terkenal dengan berbagai ciri khas yang membuatnya menarik untuk dipelajari. Berikut adalah beberapa fakta unik tentang tarsier yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Mata yang Sangat Besar dan Tajam
Tarsier memiliki mata yang luar biasa besar dibandingkan ukuran tubuhnya. Faktanya, jika dihitung secara proporsional, mata tarsier lebih besar daripada otaknya! Mata besar ini memungkinkan tarsier untuk melihat dengan jelas dalam kegelapan saat berburu di malam hari. Kemampuan melihat malam hari yang tajam membuat tarsier sangat efektif dalam berburu serangga dan mangsa kecil lainnya.
2. Hewan Nokturnal yang Aktif di Malam Hari
Tarsier adalah hewan nokturnal yang sangat aktif di malam hari. Pada siang hari, mereka lebih banyak beristirahat dan berlindung di tempat yang gelap dan tersembunyi. Malam hari adalah waktu utama mereka untuk berburu dan menjelajahi habitat. Dengan mata besar yang mampu menyerap cahaya lebih banyak, mereka menjadi predator yang efektif meskipun dalam kondisi gelap gulita.
3. Habitat Tarsier di Asia Tenggara
Tarsier dapat ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Filipina, Indonesia, dan Malaysia. Setiap negara memiliki subspesies tarsier dengan karakteristik uniknya sendiri. Di Filipina, tarsier bahkan dianggap sebagai hewan ikonik dan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke habitat alami mereka, seperti di Pulau Bohol.
4. Telinga dan Pendengaran yang Tajam
Selain mata besar, tarsier juga memiliki telinga yang bisa berputar untuk mendeteksi suara mangsa yang bersembunyi. Kemampuan pendengaran mereka sangat tajam, memungkinkan mereka untuk menangkap gerakan atau suara serangga kecil yang berada di dekat mereka. Telinga ini memberikan keuntungan bagi tarsier dalam berburu secara diam-diam.
5. Mampu Melompat Jauh dalam Sekali Lompatan
Tarsier mungkin kecil, tetapi mereka memiliki kekuatan lompatan yang luar biasa. Kaki belakangnya yang panjang dan kuat memungkinkan tarsier untuk melompat sejauh 40 kali panjang tubuhnya dalam sekali lompatan. Kemampuan ini sangat berguna dalam mengejar mangsa atau melarikan diri dari predator.
6. Diet yang Didominasi oleh Serangga
Tarsier adalah karnivora murni, yang berarti mereka hanya makan daging. Serangga seperti jangkrik, belalang, dan kumbang adalah makanan utama mereka. Selain serangga, mereka juga menangkap hewan kecil lainnya seperti burung kecil dan kadal. Berbeda dengan beberapa primata lain yang memakan tumbuhan, tarsier hanya bergantung pada mangsa hidup.
7. Primata yang Soliter dan Suka Menyendiri
Tarsier adalah hewan soliter yang lebih suka hidup sendiri daripada berkelompok. Mereka biasanya hanya berinteraksi dengan tarsier lain saat musim kawin atau ketika betina merawat anak-anaknya. Kebiasaan menyendiri ini membantu mereka menjaga wilayah masing-masing dan mengurangi persaingan dalam mencari makanan.
8. Tarsier Betina Melahirkan Satu Anak Sekali
Tarsier betina memiliki periode kehamilan sekitar enam bulan dan biasanya hanya melahirkan satu anak. Setelah lahir, anak tarsier dirawat dan dijaga oleh induknya hingga cukup mandiri untuk hidup sendiri. Anak-anak ini memiliki perkembangan yang cepat dan sudah bisa melompat serta berburu serangga pada usia beberapa minggu.
9. Hewan yang Dilindungi dan Terancam Punah
Populasi tarsier saat ini semakin terancam karena kehilangan habitat dan perburuan. Tarsier termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi, terutama di Filipina, karena populasi mereka yang semakin berkurang. Upaya konservasi telah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk perlindungan di kawasan taman nasional dan pusat rehabilitasi tarsier.
10. Mampu Berputar 180 Derajat Seperti Burung Hantu
Salah satu kemampuan unik tarsier adalah kepalanya yang bisa berputar hingga 180 derajat, mirip dengan burung hantu. Kemampuan ini memungkinkan tarsier untuk melihat sekeliling tanpa harus bergerak terlalu banyak, yang bermanfaat untuk menghindari perhatian predator. Dengan demikian, tarsier bisa tetap waspada terhadap ancaman dari segala arah.
Tarsier sebagai Daya Tarik Wisata di Filipina
Di Filipina, terutama di Pulau Bohol, tarsier menjadi daya tarik wisata utama. Pengunjung dapat melihat tarsier di pusat konservasi yang menyediakan perlindungan dan tempat tinggal bagi mereka. Wisatawan disarankan untuk tetap menjaga jarak dan tidak mengganggu tarsier karena hewan ini sangat sensitif terhadap suara dan cahaya terang.
Bagaimana Tarsier Menjaga Populasinya di Tengah Ancaman?
Tarsier menghadapi berbagai ancaman, termasuk hilangnya habitat akibat pembalakan liar dan urbanisasi. Upaya konservasi di beberapa kawasan Asia Tenggara telah dilakukan untuk melindungi populasi mereka, salah satunya dengan menciptakan kawasan konservasi khusus. Anda juga bisa berkontribusi dalam upaya konservasi tarsier dengan cara mendukung lembaga-lembaga yang berfokus pada pelestarian primata kecil ini.
Tips Melihat Tarsier di Habitat Alaminya
Jika Anda ingin melihat tarsier di habitat aslinya, berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:
- Hindari Cahaya Terang: Tarsier sangat sensitif terhadap cahaya terang. Saat mengunjungi mereka, usahakan tidak menggunakan flash saat mengambil foto.
- Jaga Kebisingan: Tarsier mudah terganggu oleh suara keras, jadi sebaiknya berbicara dengan pelan atau bahkan tidak bersuara saat berada di dekat mereka.
- Ikuti Aturan Konservasi: Pusat konservasi tarsier biasanya memiliki aturan tertentu untuk melindungi tarsier. Patuhi aturan tersebut demi kenyamanan dan keselamatan hewan.